Pemerintah Baru Kelak Wajib Ingat 10 Hal Ini

07 Feb 2014 | 21:30
Individu positif adalah individu yang mau menghargai pencapaian-pencapaian, sekecil apapun pencapaian itu. Setiap pencapaian akan melahirkan pencapaian baru, jika dan hanya jika, kita tepat dalam menghargai pencapaian tersebut. Ketika kita mengabaikan pencapaian, maka pencapaian berikutnya tidak akan pernah dihargai.

Dalam kurun waktu 2004 – 2014, selama Indonesia dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono, terdapat sejumlah pencapaian. Semua pencapaian ini adalah fakta dalam bentuk data statistik, pengakuan lembaga terpercaya atau sumber valid lainnya. Saya mencatat ada sejumlah pencapaian yang wajib dipertahankan atau dipertajam oleh pemerintah baru hasil pemilu 2014. Yang buruk atau yang masih belum baik, diperbaiki... yang sudah baik, ya dipertahankan dan dilanjutkan lebih baik lagi.

1. Masuk G-20.
Pertama kali dalam sejarah Indonesia masuk dalam kelompok kekuatan ekonomi terbesar dunia G-20. Di Asean hanya Indonesia yang masuk kelompok ini. Malaysia dan Singapura tidak masuk. Malaysia sangat ingin masuk G-20 namun tidak bisa. Belum layak. Di Asia, selain Indonesia ada Korea Selatan, Jepang, China dan India, serta Arab Saudi. Pencapaian ini harus diakui karena faktanya memang demikian. Jangan sampai nanti pemerintahan yang baru, bikin kebijakan yang membuat Indonesia terlempar dari kelompok G-20.
2. Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi Dunia
Dalam 10 tahun terakhir, Indonesia selalu mampu tumbuh positif antara 4%-7%. Bahkan dalam empat tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Indonesia selalu menjadi yang terbaik dunia, dan hanya kalah dari China. Pertumbuhannya berkisar antara 5-6%. Tahun 2013 lalu, Indonesia masih mampu tumbuh 5,7% dan tetap nomor 2 dunia setelah China. Padahal, sebagian besar negara lain masih berjuang keras menghadapi dampak krisis global. Jangan sampai pemerintah baru, gagal mempertahankan pertumbuhan ekonomi ini.
3. Kelas Menengah Naik Terus
Hal inilah yang menjadi perhatian banyak pihak di dunia, baik negara maupun perusahaan. Jumlah kelas menengah Indonesia naik berlipat-lipat dalam beberapa tahun terakhir. Posisi pada 2013, jumlah kelas menengah Indonesia mencapai 60% atau sekitar 140juta orang. Tertinggi sepanjang sejarah. Fakta... dan di lapangan pun fakta itu terbukti, karena jalanan makin macet, pulsa handphone laris manis, karena daya beli yang meningkat. Jangan sampai pemerintahan baru kelak malah mengurangi jumlah kelompok menengah.
4. GDP Tembus US$ 3000
Sejalan dengan tumbuhnya jumlah kelas menengah ditandai dengan naiknya pendapatan perkapita Indonesia. Pada masa orde baru, rata-rata pendapatan perkapita kita adalah 1000 US$. Sekarang sudah lebih dari 3000 US$. Faktanya, Indonesia sudah meninggalkan kondisi negara berkembang, apalagi negara miskin. Jangan sampai pemerintahan yang baru malah menurunkan pendapatan perkapita. Hati-hati bikin kebijakan.
5. Anggaran Pendidikan 20%
Realisasi anggaran pendidikan sudah berjalan yaitu 20% dari APBN. Dampaknya, biaya sekolah negeri gratis dan mengalirnya dana BOS (Biaya Operasional Sekolah). BOS baru berjalan pada era ini. Pelan tapi pasti, biaya pendidikan kian tertata. Masih ada kelemahan, pasti dong. Jangan lagi ada alasan tidak bisa penuhi 20%. Pemerintah mendatang harus konsisten.
6. KPK yang Kian Dipercaya
Publik sangat percaya dengan KPK dalam memberantas korupsi. Mereka tidak peduli dengan siapapun, kalau korupsi pasti ditangkap dan dipenjara. KPK juga berani menangkapi sejumlah Ketua Umum Partai Politik yang tengah berkuasa dan ikut berkuasa, yaitu Partai Demokrat dan PKS. Pemerintahan mendatang jangan ikut campur dalam KPK, jangan lemahkan KPK. Sebaliknya, makin perkuat fungsi dan tugas KPK.
7. Indeks Korupsi Membaik.
Harus diakui faktanya, indeks korupsi kita membaik. Hanya sedikit, tapi tetap membaik. Peringkatnya apalagi. Zaman Soeharto, Indonesia selalu bersaing di 5 besar terkorup. Sekarang, terlempar dari zona 10 besar. Jangan sampai kita terjerumus lagi dalam kubangan korupsi tertingi di dunia seperti masa lalu.
8. Jumlah Orang Miskin Memang Menurun
Fakta lagi, bahwa jumlah orang miskin memang menurun prosentasenya. Pada masa pak Harto awal memimpin, jumlah orang miskin sampai 60%, kemudian menyusut tajam selama 30 tahun menjadi 11,9% pada 1996 sebelum beliau lengser. 1998 ketika terjadi krisis moneter, jumlah orang miskin membengkak lagi menjadi 17%. Kini, prosentasenya turun lagi sampai level 11,3%. Alhamdulillah. Masih ada yang miskin? Masih. Banyak? Ya banyak... tugas kita bersama untuk terus mengentaskannya. Pemerintahan baru, harus mampu terus menurunkan jumlah penduduk miskin.
9. BPJS Berjalan
Sebuah sejarah baru ketika Indonesia memiliki aturan tentang jaminan sosial masyarakat. Jaminan sosial sudah berlaku di negara-negara maju seperti Australia dan negara Eropa. Jaminan ini meliputi kesehatan, dana pensiun dan lain lain. Indonesia baru memilikinya sekarang. Yuk, kita bantu awasi pelaksanaannya. Pemerintahan baru harus memastikan bahwa BPJS bisa terlaksana dengan baik.
10. Larangan Impor Bahan Mentah Mineral
Indonesia sudah punya aturan larangan ekspor bahan mentah berbagai komoditi, namun tidak dengan bahan mineral, terutama sumber daya energi dan mineral berharga. Selama ini, kekayaan kita dikeruk dan dijual ke negara lain dalam bentuk seadanya. Kini tidak lagi... harus diolah dulu, harus diberi nilai tambah dulu, baru boleh diekspor. Hai pemerintahan baru, jangan cabut larangan ini... sudah baik dan positif.

Ada sejumlah hal lainnya yang juga layak dilanjutkan oleh pemerintahan berikutnya. Tapi, 10 ini saja dulu ya... Nanti dilanjutkan pada tulisan lainnya. Misalnya tentang politik diplomasi luar negeri Indonesia yang alami peningkatan. Bayangkan, negara Australia yang dulu sering menganggap remeh kita, sekarang sekarang ini sering menjadi sorotan negatif karena kalah diplomasi dengan Indonesia.

Silakan para calon pemimpin masa depan Indonesia khususnya periode 2014-2019, mengkopi tulisan ini, hehe. Kalau ini dilanjutkan yakinlah, pemerintahan Anda ke depan akan on the track. Lalu tinggalkan yang buruk-buruknya ya... Fokus ke kelebihan saja, deh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar